B. Arab

Pertanyaan

tuliskan satu kisah mengenai kisah kedholiman bani Israil terhadap nabinya

1 Jawaban

  • Kisah Nabi Ibrahim, Bapak Para Nabi.

    Bercerita mengenai Bani Israil dan kaitannya dengan Islam, maka kita harus memulainya dengan kisah Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi. Ibrahim AS bukanlah bangsa Arab, bukan pula bangsa Bani Israil, melainkan bangsa Kana’an yang bersama keluarganya tinggal dan menetap di Makkah. Ibrahim AS adalah nabi yang diutamakan oleh Allah SWT, karena beliau diberikan rahmat berupa keturunan-keturunan yang dimuliakan, yaitu para nabi-nabi besar yang menyerukan kalimat-kalimat Allah SWT.

    Ibrahim AS memiliki 2 anak, yaitu Ismail AS dan Ishak AS. Ismail AS adalah leluhur atau moyang dari kaum Arab (Bani Ismailiyyah), dan jika ditarik garis keturunannya akan sampai pada Rasulullah SAW. Jadi, Rasulullah SAW termasuk keturunan langsung dari Ismail AS dan Ibrahim AS.

    Kisah Nabi Ishak AS dan Yaqub AS.

    Sementara itu, anak ke-2 Ibrahim AS, adalah Ishak AS. Ishak AS memiliki anak yang bernama Yaqub AS, yang juga memiliki nama lain Israil. Dari garis keturunan inilah lahir kaum Bani Israil, atau anak-anak Yaqub AS, atau keturunan-keturunan Yaqub AS.

    Yaqub AS memiliki beberapa anak, di antaranya adalah Yusuf AS. Kisah Yusuf AS tidak bisa dilepaskan dari kisah Bani Israil, karena berawal dari kisah Yusuf AS inilah maka Bani Israil sempat mendiami Mesir dalam kurun waktu yang sangat panjang.

    Kisah Nabi Musa AS dan Pembebasan Bani Israil.

    Dari kisah Nabi Yusuf AS tadi, maka Bani Israil pun mulai menempati Mesir sebagai tempat tinggal. Mereka beranak-pinak di sana, dan menjadi sebuah komunitas yang sangat besar. Bani Israil adalah kaum yang diberikan kelebihan dibanding kaum lainnya di muka bumi, yaitu berupa pengetahuan dan kecerdasan, serta kemampuan berpikir lebih maju dibandingkan kaum-kaum lainnya. Nah, kecerdasan mereka inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Firaun (gelar raja Mesir) untuk mulai membangun monumen-monumen kemegahannya. Bani Israil pun diperbudak. kerja paksa. Dengan komunitas yang besar dan kecerdasan yang melampaui umat lainnya, Bani Israil mampu membangun piramida-piramida, sebagai bangunan monumental bagi raja-raja Mesir. Piramida yang mereka bangun termasuk Piramida Giza, yang luar biasa besarnya, mampu bertahan berabad-abad, tahan pada perubahan iklim dan cuaca, yang hingga kini masih kokoh dan terus dikagumi oleh semua manusia.
    Tapi tidak hanya perbudakan dan kerja paksa yang diterapkan oleh Firaun kepada Bani Israil saat itu. Firaun juga berlaku kejam dengan membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil, karena adanya ramalan bahwa akan lahir bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan meruntuhkan kekuasaan Firaun.
    Perbudakan dan kesewenangan Firaun terhadap Bani Israil itulah yang menyebabkan Allah SWT mengutus Musa AS, seorang dari Bani Israil yang sejak bayi diselamatkan oleh Allah SWT, dan diberikan hikmah (Taurat) dan keutamaan (mukjizat), dengan tugas utamanya adalah EKSODUS, yaitu pelarian besar-besaran untuk membebaskan Bani Israil dari kekejaman Firaun.
    Dari kisah Musa AS inilah, kita akan mengetahui bagaimana Bani Israil merupakan kaum yang diutamakan, namun selalu membangkang terhadap perintah Allah SWT dan perintah nabi-nabinya.
    Sebelum Nabi Musa AS membebaskan Bani Israil, ia memulainya dengan meminta secara baik-baik kepada Firaun agar Bani Israil dibebaskan, sekaligus mengajak Firaun untuk beriman kepada Allah SWT. Dibantu oleh saudaranya Harus AS, Musa AS yang sejak kecil memang hidup di lingkungan kerajaan, dapat dengan mudah untuk berdiskusi dengan Firaun saat itu. Namun permintaannya selalu ditolak mentah-mentah oleh Firaun. Firaun tetap berlaku sombong, dan menolak beriman kepada Allah SWT, dan justru menganggap dirinya Tuhan, karena dialah yang berhak menentukan hidup dan matinya seseorang.
    Melalui tongkatnya dan berbagai mukjizat, Musa AS dengan izin Allah SWT menunjukkan bukti-bukti kepada Firaun dan Bani Israil, bahwa ia adalah utusan Allah SWT, namun Firaun bersikeras untuk menolak dakwah Musa.
    Dakwah Musa AS terhadap Firaun yang menemui jalan buntu, serta kekejaman yang tidak berhenti, menyebabkan Musa AS akhirnya menyusun rencana pelarian besar-besaran bangsa Bani Israil dari Mesir. Pelarian yang diketahui oleh Firaun dan tentara-tentaranya, yang akhirnya mengejar hingga sampailah Musa AS dan Bani Israil di sebuah pantai di tepi Laut Merah.
    Bani Israil mulai terpojok, namun rahmat Allah SWT kepada Bani Israil tidak pernah berhenti. Atas izin Allah SWT melalui pukulan tongkat Musa AS, Laut Merah terbelah sehingga Bani Israil bisa melaluinya. Firaun dan tentara-tentaranya yang datang terlambat, ikut menyeberangi Laut Merah. Di sanalah azab Allah SWT terhadap Firaun dan tentaranya datang. Laut Merah kembali menutup, dan menenggelamkan Firaun beserta para tentaranya. Allah SWT hanya menyelamatkan jasad Firaun, yang terdampar di pantai, menjadikannya awet sampai sekarang dan hingga akhir zaman, agar menjadikannya pelajaran bagi umat-umat berikutnya.

Pertanyaan Lainnya