B. Daerah

Pertanyaan

Tolong ya, Teu beunang di hurang sawah
Teu beunang dipikameumeut
Wangsal na =

1 Jawaban

  • Kategori Soal : Bahasa Sunda - Sisindiran
    Kelas : X (1 SMA)
    Pembahasan :

    Kalimat "Teu beunang di hurang sawah, Teu beunang dipikameumeut" merupakan satu bait dari salahsatu jenis puisi Sunda yang disebut sisindiran. Ada tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Jenis sisindiran yang disebutkan di atas adalah sisisndiran wawangsalan. Isi selengkapnya dari sisindiran wawangsalan tersebut adalah:

    Teu beunang di hurang sawah
    Teu beunang dipikameumeut (wangsalna simeut)

    Dalam satu bait paparikan dan rarakitan ada empat baris. Sedangkan dalam satu bait wawangsalan ada dua baris. Dalam sisindiran ada bagian sampiran dan bagian isi. Dalam paparikan dan rarakitan, baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi. Sedangkan dalam wawangsalan, baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.

    Dalam satu baris sisindiran biasanya ada delapan suku kata. Dalam puisi Sunda dikenal adanya istilah purwakanti. Purwakanti adalah kedekatan suara antar kata-kata yang ada dalam satu baris puisi. Dalam paparikan dan rarakitan, purwakanti antara bagian sampiran dengan bagian isi terlihat jelas. Sedangkan dalam wawangsalan, purwakanti antara bagian sampiran dan bagian isi tidak terlihat jelas.

    Purwakanti dalam wawangsalan adalah antara arti dari baris pertama dengan salah satu kata yang ada dalam baris kedua. Seperti pada contoh wawangsalan di atas, arti dari baris pertama adalah "simeut". Kata simeut memiliki purwakanti dengan kata dipikameumeut yang ada dalam baris kedua. Dalam wawangsalan, kata simeut disebut wangsalna yang artinya isinya.

Pertanyaan Lainnya