Biologi

Pertanyaan

sampah styrofoam adalah

2 Jawaban

  • “Styrofoam membahayakan secara lingkungan. Kota-kota dunia sudah melarang, Indonesia terlambat sebenarnya,” kata Ridwan kepada Rappler, baru-baru ini.

    “Jadi alasannya sama saja. Satu, membahayakan kesehatan. Dua, tidak bisa terurai di lingkungan. Yang ketiga, di Bandung sumber banjir ternyata ditemukan kantong keresek dan styrofoam,” kata pria yang biasa dipanggil Emil itu.

    Apa saja bahaya styrofoam bagi kesehatan dan lingkungan?

    Pakar persampahan dari Institut Teknolog Bandung (ITB) Enri Damanhuri mengatakan styrofoam adalah plastik yang paling bermasalah di antara jenis plastik lainnya karena membahayakan kesehatan dan lingkungan.

    Berikut penjelasannya:



    Bahaya bagi kesehatan manusia

    1. Mengandung benzena

    Styrofoam merupakan plastik yang salah satu komponennya adalah benzena. Zat yang dihasilkan dari bahan bakar minyak itu merupakan satu dari 4 serangkai penyebab kanker pada manusia, yakni benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena. Keempat serangkai itu bahkan sudah masuk dalam daftar 100 toksikologi.

    “BTEX itu adalah top ranking atas yang ditakuti karena sudah terbukti menyebabkan kanker pada manusia,” kata Enri.

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah sejak lama melarang penggunaan styrofoam di dunia. Sementara Jepang melarang karena benzena mengganggu kelenjar endokrin yang berperan pada proses reproduksi manusia. Karena itu, Enri menyambut baik larangan styrofoam di Kota Bandung.

    Namun, menurutnya, pelarangan Styrofoam sebaiknya hanya untuk kemasan makanan dan minuman saja karena melalui fungsi itulah benzena yang terkandung dalam sytrofoam bisa keluar mencemari makanan dan minuman. Apalagi jika styrofoam digunakan untuk wadah makanan dan minuman yang mengandung lemak, asam, dan alkohol serta dimasukkan dalam keadaan panas.

    “Saya bisa membayangkan kalau styrofoam digunakan untuk makanan atau minuman panas, misalnya kopi, apalagi kopinya ditambah susu, di situ ada panas, lemak, dan asam, wah senang sekali dia, langsung si benzenanya keluar bermigrasi ke minuman itu,” kata Enri.

    2. Bersifat mikroplastik

    Mikroplastik menjadi masalah utama dalam isu sampah plastik saat ini. Enri mengatakan sampah plastik, terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, lama kelamaan akan terpecah-pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan.

    “Ikan itu lalu dimakan oleh kita. Itu artinya benzenanya juga masuk ke dalam tubuh kita. Kembali lagi ke masalah kesehatan manusia,” kata Enri.

  • maaf yaa kalo salah yaa ^_^
    Gambar lampiran jawaban ameliaazzahra2

Pertanyaan Lainnya