bagaimana pemerintahan Belanda menaklukkan Pulau Maluku dan Kerajaan Ternate dan Tidore
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: XI SMA
Kategori: Indonesia pada masa kolonial
Kata kunci: Cara Belanda menaklukkan Maluku
Pembahasan:
Kepulauan Maluku memiliki tanah yang subur dan tumbuh hutan rimba yang banyak menghasilkan cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan barang terpenting. Semakin jayanya perkembangan perdagangan untuk mengirim barang keluar dari daerah Maluku sehingga mulai terbentukterbentuknya persekutuan. Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarakat.
Dari persaingan ini menimbulkan dua persekutuan dagang, masing-masing menjadi pemimpin dalam persekutuan tersebut, yaitu:
a. Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate. Anggota Uli Lima antara lain;meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah,KerajaanTernate mencapai zaman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas hingga ke Filipina.
b. Uli-Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dipimpin oleh Tidore . Anggota Uli Siwa antara lain;Halmahera, Jailalo sampai ke Papua. Kerajaan Tidore mencapai zaman keemasan pada masapemerintahan Sultan Nuku.
Di Maluku, Belanda menerapkan praktek monopoli perdagangan dalam perdagangan rempah-rempah di Indonesia.Hal ini dilakukan Belanda demi untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Bahkan pelaksanaan monopoli, VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur, di Maluku lebih keras dari pada pelaksanaan monopoli yang dilakukan oleh bangsa Portugis.Belanda melihat bahwa ada beberapa pedagang dari luar Indonesia yang mengambil rempah-rempah. Setelah mereka memperoleh rempah-rempah di negara asal, mereka menjual lagi di Negara asal mereka. Belanda juga melakukan perbuatan yang merugikan para rakyat Maluku. Perbuatan Belanda yang merugikan rakyat Maluku yaitu adanya pelayaran hongi dan ekstirpasi. Ekstirpasi yaitu aksi penebangan pohon pala dan cengkeh yang melanggar aturan monopoli.
Untuk meminimalisir perdagangan yang tidak resmi, maka VOC mengambil tindakan bahwa VOC membentuk suatu pasukan. Pasukan tersebut berfungsi untuk mengawasi agar tidak ada pedagang yang membeli rempah-rempah langsung kepada penduduk Maluku . Pasukan tersebut biasanya berjaga di lautan sekitar perairan maluku Mereka berjaga dengan memakai kapal yang bernama hongi (yakni kapal yang berbentuk seperti kura-kura. Oleh karena itu, operasi VOC ini kemudian disebut dengan “pelayaran hongi”. Dampak dari adanya pelayaran hongi tersebut maka pedagang yang tidak disiplin terhadap peraturan monopoli dari VOC maka dikenakan sanksi dengan cara mengambil secara paksa semua barang pedagang rempah-rempah asal Maluku, ada juga yang dibunuh, bahkan ada pula yang dijadikan tiba-tiba ditangkap dan dijadikan sebagai budak.
Dapat disimpulkan bahwa pelayaran hongi adalah suatu sistem operasi keamanan yang dilakukan oleh VOC dengan bertujuan memonitor dan menghindari adanya pelanggaran perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang yang juga ikut mencari rempah-rempah di wilayah Indonesia.